Pages

Sabtu, 26 September 2015

37 TANAMAN OBAT DAN RESEP OBAT SEDERHANA


37 Tanaman Obat dan Resep Obat Sederhana - Saat ini teknik Obat Tradisional sudah mulai banyak dilirik dan digunakan masyarakat untuk mengatasi berbagai penyakit baik yang akut maupun kronis, ini sangat dimungkinkan karena mengingat efek samping yang minimal jika dibandingkan dengan obat-obatan yang bersifat kimiawi dan sintetis.


Berikut ini ada 37 jenis tanaman obat dan cara meramu untuk menanggulangi berbagai penyakit, yang diperoleh dari pengalaman dari masyarakat terdahulu yang telah menggunakan tanaman obat ini.

1.Nama Indonesia : Pulai 
Nama Lokal : Lita Famili : Apocynadeae Nama Latin : Alstonia scholaris R. Br.

Khasiat dan cara meramu / pemakaian:
  • Sakit Gigi : Getah diambil dengan cara batang pohon diteres kemudian ditaruh pada kapas dan selanjutnya ditempelkan pada gigi yang sakit. 
  • Asma (Poso) : Kulit batang dikeringkan kemudian ditumbuk sampai halus, diambil sebanyak 1 – 2 sendok kemudian disiram dengan air panas. Setelah hangat diminum setiap pagi. Untuk lebih mengenal pohon ini dapat dilihat pada Lampiran 2 Gambar 1.
2. Nama Indonesia : Jambu biji 

Nama Lokal : Jambu biji Famili : Myrtaceae Nama Latin : Psidium quajava
Khasiat dan cara meramu / pemakaian:
Sakit Perut : Bagian yang berfungsi sebagai obat adalah daun yang masih muda. Caranya diambil daun yang masih muda atau segar sebanyak 15 lembar, kemudian dicuci selanjutnya direbus. Dapat juga direndam dengan air panas selama 15 – 20 menit, diminum 3 kali sehari. Selain itu dapat juga dilakukan dengan cara memakan langsung daun muda (pucuk) sebanyak 3 helai. 

3. Nama Indonesia : Jeruk Nipis 

Nama Lokal : Lemo Kapasak Famili : Rutaceae Nama Latin : Citrus sp Khasiat dan cara meramu / pemakaian: Obat Batuk Buah diperas airnya kedalam gelas kemudian ditambahkan dengan garam dan gula pasir secukupnya. Diminum setiap pagi. 

4. Nama Indonesia : Mahoni 

Nama Lokal : Mahoni Famili : Meliaceae Nama Latin : Swietenia mahagoni Khasiat dan cara meramu / pemakaian: Obat Malaria Buah mahoni dikupas lalu dibelah dan dikeluarkan bijinya. Setelah itu ditumbuk sampai halus dan ditambahkan dengan air matang sedikit, kemudian diminum. Selain itu dapat juga dimakan langsung bila tahan karena rasanya sangat pahit. 

5. Nama Indonesia : Mangga Serat 

Nama Lokal : Pao Lalo Famili : Anacardiaceae Nama Latin : Mangifera indica Khasiat dan cara meramu / pemakaian: Sakit Perut (sembelit) Kulit batang dari mangga serat diambil, kemudian dibersihkan dan dipukul-pukul dan selanjutnya direbus. Hasil dari rebusan ini (airnya) diminum 2 kali sehari. 

6. Nama Indonesia : Angsana 

Nama Lokal : Cenrana Famili : Fabaceae Nama Latin : Pterocarpus indicus Khasiat dan cara meramu / pemakaian: Panas Dalam Getah diambil dengan cara meneres batang dan langsung diminum. 

7. Nama Indonesia : Kayu Putih 

Nama Lokal : Kayu Putih Famili : Myrtaceae Nama Latin : Melaleuca leucadendrom Khasiat dan cara meramu / pemakaian: Obat Flu Jurnal Hutan Dan Masyarakat Vol. III No. 2 Agustus 2008, 111-234 162 
Daun diremas-remas (digosok dengan tangan) kemudian dicium. 

8. Nama Indonesia : 

Nama Lokal : Patetting Famili : Nama Latin : Khasiat dan cara meramu / pemakaian: Cacingan Jenis pohon ini digunakan oleh masyarakat sebagai obat cacingan. Bagian pohon yang dimanfaatkan sebagai obat adalah getah dengan cara mengambil getah dan langsung diminum. 

9. Nama Indonesia : Paliasak 

Nama Lokal : Palik Famili : Sterculiaceae Nama Latin : Clenhovia hospitalia Khasiat dan cara meramu / pemakaian: Tekanan Darah Tinggi Bagian yang berfungsi sebagai obat untuk menurunkan tekanan darah tinggi adalah daun. Cara pembuatannya: ambil 2 – 3 lembar daun Klenhoria hospita yang segar, cuci sampai bersih dan rebus dengan 3 gelas air. Diminum 1 kali sehari. 

FILTER AIR KERUH DARI TANAMAN KELOR

Filter air banyak jenisnya dari yang modern hingga tradisional. Filter air keruh yang memanfaakan tanaman dari biji kelor sehingga dimanfaatkan sebagai penjernih air tradisional di pelopori oleh Enos Tangke Arung, MP, dosen Fahutan Unmul yang menemukan biji kelor dan menyulapnya menjadi ”serbuk ajaib” yang dapat mengubah air keruh dengan partikel tanah maupun unsur logam menjadi air bersih layak konsumsi, dan memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan.
filter air keruh Endapkan Partikel LogamFilter air keruh yang memanfaatkan biji buah kelor (Moringan Oleifera) mengandung zat aktif rhamnosyloxy-benzil-isothiocyanate, yang mampu mengadopsi dan menetralisir partikel-partikel lumpur serta logam yang terkandung dalam air limbah suspensi, dengan partikel kotoran melayang di dalam air. Penemuan yang telah dikembangkan sejak tahun 1986 di negeri Sudan untuk menjernihkan air dari anak Sungai Nil dan tampungan air hujan ini di masa datang dapat dikembangkan sebagai penjernih air Sungai Mahakam dan hasilnya dapat dimanfaatkan masyarakat setempat.
Menjernihkan air dengan ”Serbuk biji buah kelor ternyata cukup ampuh menurunkan dan mengendapkan kandungan unsur logam berat yang cukup tinggi dalam air, sehingga air tersebut memenuhi standar baku air minum dan air bersih, namun teknik ini belum bisa diterapkan untuk skala yang lebih besar sepeti untuk filter air limbah industri” katanya.
Disebutkan, kandungan logam besi (Fe) dalam air Sungai Mahakam yang sebelum di filter air menggunakan biji kelor mencapai 3,23 mg/l, setelah di jernihkan dengan serbuk biji kelor menurun menjadi 0,13 mg/l, dan telah memenuhi standar baku mutu air minum, yaitu 0,3 mg/l dan standar baku mutu air bersih 1,0 mg/l.
Sedangkan tembaga (Cu) yang sebelum di filter air dengan daun kelor 1,15 mg/I menjadi 0,12mg/l setelah melalui proses filter air alami ini, telah memenuhi standar baku mutu air minum dan air bersih yang diperbolehkan, yaitu 1 mg/l, dan kandungan logam mangan (Mn) yang semula 0,24 mg/l menjadi 0,04 mg/l, telah memenuhi standar baku mutu air minum dan air bersih 0,1 mg/l dan 0,5 mg/l.
Bahan KimiaKelemahan menyaring air keruh dengan biji kelor adalah apabila air tersebut dikonsumsi untuk diminum, aroma kelor yang khas masih terasa berbeda dengan filter air modern, oleh sebab itu, pada bak penampungan air harus ditambahkan bahan kimia yang dibungkus sedemikian rupa agar tidak bertebaran saat proses pengadukan. Bahan kimia tersebut berfungsi untuk menyerap aroma kelor tersebut.
Selain itu, dari hasil uji sifat fisika kualitas air Sungai Mahakam dengan parameter kekeruhan yang semula mencapai 146 NTU, setelah di filter air dengan sebuk biji kelor menurun menjadi 7,75 NTU, atau memenuhi standar baku air bersih yang ditetapkan, yaitu 25NTU. Untuk parameter warna yang sebelum diproses filter air sebesar 233 Pt.Co menjadi 13,75 Pt.Co, atau telah memenuhi standar baku mutu air minum dan air bersih 15 Pt.Co dan 50 Pt.Co.
Membuat Serbuk Dari Biji Kelor Untuk Filter airCara memperoleh serbuk tersebut cukup sederhana, yaitu dengan menumbuk biji buah kelor yang sudah tua hingga halus, kemudian ditaburkan ke dalam air keruh, dengan perbandingan tiga sampai lima miligram untuk satu liter air dan diaduk cepat. Dalam waktu 10 hingga 15 menit setelah pengadukan, partikel-partikel kotoran yang terdapat di dalam air akan menyatu dan mengendap, sehingga air menjadi jernih namun air ini masih menimbulkan bau tidak seperti air bersih hasil dari filter air modern yang menghasilkan air bersih dan tidak berbau.
Enos, yang juga kepala Laboratorium Pulp dan Kertas Fahutan Unmul mengatakan, pihaknya juga telah membuat ekstraktif kelor dengan konsentrasi lima persen, yaitu dengan merebus lima gram tepung biji kelor ke dalam 100 ml air hingga mendidih dan disaring.
”Air saringan kelor ini dapat digunakan untuk menjernihkan air, caranya dengan mencampur tiga hingga lima militer ekstrak biji kelor ke dalam satu liter air dan diaduk dengan cepat,” katanya. Disebutkan, dalam satu polong buah kelor terdapat 10 hingga 15 biji kelor dengan berat masing-masing biji sebesar 2,5 gram tanpa kulit ari, dan dari 10 biji kelor dapat dibuat menjadi serbuk untuk menjernihkan air sebanyak 40 liter.
Perbedaan filter air dengan menggunakan media filter modern dan serbuk biji kelor adalah pada lamanya waktu pengendapan partikel kotoran pada air keruh, yaitu hanya beberapa detik, sedangkan dengan serbuk kelor mencapai 10 hingga 15 menit. Karena media filter modern jarang diproduksi di Kaltim, pihak PDAM Samarinda mendatangkan media filter modern dari luar daerah, yaitu dari Jakarta, Bandung dan Surabaya. Media filter air modern tersebut tidak perlu lagi dicampur dengan aluminium dan sulfat sebelum digunakan untuk menjernihkan air sungai.
Menurut Enos Tangke, penggunaan serbuk biji kelor lebih murah disbanding harga media filter modern, apalagi tanaman kelor dapat dibudidayakan di Kaltim, sementara daun dan buahnya yang masih muda pun dapat dimanfaatkan untuk bahan makanan. Enos yang juga dosen pengasuh mata kuliah Pengendalian Pencemaran menambahkan, tanaman kelor yang dikembangbiakkan dengan biji dan stek dapat tumbuh dengan cepat di daerah berair, sehingga dapat dimanfaatkan untuk dibudidayakan di sekitar daerah aliran sungai (DAS) Mahakam.
”Dalam tiga bulan pertama tumbuhan tersebut sudah cukup besar dan enam bulan kemudian sudah berbuah dan bisa dimanfaatkan bijinya,” katanya.
Oleh sebab itu, tambahnya, memanfaatkan kelor untuk mem Filter air merupakan alternatif yang ekonomis, Serta turut melestarikan lingkungan dengan membudidayakan tanaman tersebut di lingkungan sekitar. Namun produk ini masih perlu dikembangkan sehingga dapat bersaing dengan filter air keruh modern yang banyak dipasaran.
Sumber [klinikpengobatanalami.wordpress.com]

Kamis, 26 Maret 2015


Bahan Nabati Sumber Pestisida, Herbisida dan Fungisida Organik


Bercak Daun Cercospora
Pada kesempatan ini, saya akan share mengenai salah satu upaya dalam Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman. Dalam beberapa tulisan sebelumnya, saya pernah ungkapkan bahwa kegiatan Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman adalah kegiatan yang wajib dipersiapkan sebelum mulai melakukan budidaya tanaman, apapun jenis tanaman yang kita budidayakan.
Tulisan berikut sedikit akan menyajikan pemanfaatan beberapa jenis tanaman di sekitar kita dan dapat dimanfaatkan sebagai pestisida maupun insektisida nabati atau organik, dan agar lebih mantap, akan  kita gabung dengan PHEFOC HCS.
Sumber daya alam Indonesia berupa tanaman  dengan beragam jenis, ternyata memiliki potensi pemanfaatan sangat luas. Dari sekian manfaat yang dapat kita ambil adalah dengan memanfaatkannya sebagai bahan untuk mengatasi gangguan hama dan penyakit tanaman.
Dalam setiap tumbuhan, ternyata terkandung zat atau senyawa kimia yang dapat menjadi musuh alami baik bagi hama maupun penyakit yang menyerang tanaman.  Setiap jenis tumbuhan memiliki kandungan senyawa kimia yang berbeda-beda sehingga kita dapat memilih mana yang menjadi musuh alami suatu hama atau penyakit.  Hal tersebut karena secara alami dan evolusi, tumbuhan telah dengan sendirinya mengembangkan bahan kimia sebagai alat pertahanan dirinya dari organisme pengganggu yang merupakan hasil metabolis sekunder.
Beberapa penelitian sudah dan masih berlangsung dalam rangka pemanfaatan sumber pestisida maupun insektisida nabati ini.  Beberapa sudah dapat diaplikasikan, namun sayang  usaha sosialisasinya masih kurang menyentuh sehingga pemakaian pestisida maupun insektisida kimia sintetis masih menjadi andalan para petani.
Pada kesempatan ini, kita akan coba manfaatkan beberapa bahan nabati untuk digunakan dalam Pengendalian OPT. Jenis tumbuhan berikut mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita. Untuk melengkapi wawasan, saya mencoba searching dari berbagai sumber yang semoga dapat dipercaya mengenai garis besar kandungan di dalamnya sehingga dapat digunakan sebagai bagian dari usaha Pengendalian OPT.  Tentunya jenis-jenis tanaman lain ‘amat sangat banyak’ di sekitar kita, mulai dari informasi yang diperoleh secara turun-temurun dari orang tua kita atau berdasarkan hasil kajian dan penelitian ilmiah para ahli.
Sebelum mulai ke proses pembuatannya, ada baiknya kita ulas sedikit tentang profil beberapa tanaman yang akan kita manfaatkan  tersebut :

1. Pinang (Areca catechu)

Palm_Fruit_I_IMG_2100
Bagian yang akan kita manfaatkan adalah biji.  Biji pinang mengandung senyawa aktif alkaloida seperti misalnya arekaina (arecaine) dan arekolina (arecoline), yang sedikit banyak bersifat racun dan adiktif, dapat merangsang otak. Zat lainnya yang dikandung buah ini antara lain juga saponin danflavonoida.  Secara umum banyak digunakan untuk mengatasi gangguan hama wereng dan hama lainnya. Bagian daun pohon pinang pun sering dimanfaatkan untuk tujuan tersebut dengan 
pohon pinang
cara membakar daun keringnya. Bagi yang belum mengenal penampakan dari pohon pinang dan bijinya, dapat dilihat nih pada gambar di samping….

2. Daun Sirsak (Annona muricata)

Akhir-akhir ini, daun sirsak menjadi salah satu primadona di bidang kesehatan dalam pengobatan ‘herbal’ penyakit yang di derita manusia. Berdasarkan hasil penelitian para ahli, kandungan senyawa kimia (ada se-abrek senyawa kimia aktif : annocatacin, annocatalin,
sirsak
annohexocin, annonacin, annomuricin, anomurine, anonol, caclourine, gentisic acid, gigantetronin, linoleic acid, muricapentocin ) yang terkandung di dalamnya mampu mengatasi berbagai jenis penyakit.

Di bidang pertanian, senyawa kimia aktif berupa acetogeninyang terdapat dalam daun dan biji sirsak, dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan serangan trips, menekan intensitas serangan kepik hijau dan menurunkan populasinya. Bioaktif acetogenin, juga bersifat insektisidal (anti serangga-ulat) dan antifeeding atau menurunkan nafsu makan (Maryani 1995).

3. Batang Serai, sereh (Andropogon nardus L)

serai
Zat aktif yang terkandung saponin, flavonoida, danpolifenol serta minyak atsiri. Dimanfaatkan untuk membunuh atau mengusir hama padi. Ekstrak daunnya dapat digunakan untuk menekan intensitas serangan kepik hijau.

4. Daun Sirih, Seureuh, Cambai, Cambia, Suru (Piper betle L)

sirih
Kandungan bioaktifnya mirip dengan Serai, yaitu saponin, flavonoida, dan polifenol serta minyak atsiri. Dimanfaatkan untuk mengusir wereng, belalang dan racun ikan. Ekstrak methanol dari daunnya juga dapat mematikan beberapa jenis larva serangga.

5. Bawang Putih (Allium sativum L)

Kandungan senyawa kimia aktif dalam bawang putih adalah saponin, flavonoida, dan politenol serta minyak atsiri.  Khasiatnya ternyata selain untuk menangkal serangan vampire (dalam
bwng putih
film..hehe), juga ampuh untuk pengusir kutu-kutuan dan serangga hama lainnya.  Ekstrak sari bawang putih pun ternyata ampuh membunuh ulat S. litura instar (ulat grayak, ulat bawang)

6.  Cabe rawit merah (Capsicum frutescens)

cabe rawit
Dalam cabe terdapat senyawa kimia capsaicin, zat ini yang menyebabkan rasa pedas panas menyengat.  Di beberapa tempat, banyak petani memanfaatkannya untuk menangkal hama wereng yang menyerang tanaman padi mereka.

Selasa, 03 Maret 2015

https://drive.google.com/file/d/0B9DX9eG9bCASd05lUDNyaHRrdlE/view?usp=sharing

Rabu, 25 Februari 2015

BUNGA ANGGREK
Anggrek memiliki nama latin Orchidaceae, yaitu merupakan satu suku tumbuhan berbunga yang memiki anggota atau jenis terbanyak. Jenis-jenisnya tersebar luas dari mulai wilayah tropika basah sampai lokasi sirkumpolar, walau beberapa besar anggotanya ditemukan di wilayah tropika. Umumnya anggota suku ini hidup sebagai epifit, terlebih yang datang dari wilayah tropika. Anggrek di wilayah beriklim sedang umumnya hidup di tanah serta membentuk umbi sebagai langkah beradaptasi pada musim dingin. Organ-organnya yang condong tidak tipis serta berdaging ( sukulen ) membuatnya tahan hadapi tekanan ketersediaan air. Anggrek epifit bisa hidup dari embun serta udara lembap. Orchidaceae merupakan sumber inspirasi dari penamaan kereta api argo anggrek, kereta api kelas eksekutif yang melayani perjalanan surabaya pasar turi-gambir.
Bunga Anggrek, Ciri-ciri, Manfaat, Jenis dan Klasifikasi Anggrek
Bunga Anggrek, Ciri-ciri, Manfaat, Jenis dan Klasifikasi Anggrek

Ciri-ciri Botani Anggrek

Seperti halnya bunga-bunga lainya, Anggrek juga memiliki ciri khas tersendiri hingga menjadikanya beda serta mudah dikenali.
Bagian suku ini cenderung mempunyai organ-organ yang sukulen atau berdaging : tidak tipis dengan kandungan air yang tinggi. Karena ia bisa hidup pada situasi ketersediaan air yang rendah. Air didapatkan dari hujan, tetesan, embun, atau uap air di udara. Tetapi demikianlah, anggrek tidak ditemukan di tempat gurun dikarenakan perakarannya tidak intensif. Anggrek suka sinar matahari namun tidak segera hingga ia biasa ditemukan di alam sebagai tumbuhan lantai rimba atau dibawah naungan. Sebagai tanaman hias, anggrek tahan didalam area.

Memiliki akar serabut, tidak dalam. Beberapa jenis epifit yakni mengembangkan akar sukulen serta menempel pada batang pohon tempatnya tumbuh, tetapi tidak merugikan pohon inang. Ada juga yang tumbuh geofitis, dengan arti lain terrestria berarti tumbuh di tanah dengan akar-akar didalam tanah. Ada juga yang berbentuk saprofit, tumbuh pada media daun-daun kering serta kayu-kayu lapuk yang sudah membusuk jadi humus. Pada permukaan akar kerapkali ditemukan jamur akar (mikoriza) yang bersimbiosis dengan anggrek.
Batang anggrek beruas-ruas. Anggrek yang hidup di tanah (anggrek tanah) batangnya pendek serta condong mirip umbi. Sesaat itu, anggrek epifit batangnya tumbuh baik, kerapkali menebal serta terlindungi susunan lilin untuk menghindar penguapan terlalu berlebih. Perkembangan batang bisa berbentuk memanjang (monopodial) atau melebar (simpodial), bergantung genusnya.
Daun anggrek umumnya oval memanjang dengan tulang daun memanjang juga, khas daun monokotil. Daun bisa juga menebal serta berperan sebagai penyimpan air.
Bunga anggrek bentunya khas serta menjadikanya ciri yang membedakannya dari bagian suku lain. Bunga-bunga anggrek tersusun majemuk, nampak dari tangkai bunga yang memanjang, nampak dari ketiak daun. Bunganya simetri bilateral. Helaian kelopak bunga (sepal) umumnya berwarna serupa dengan mahkota bunga (hingga dimaksud tepal). Satu helai mahkota bunga termodifikasi membentuk sejenis lidah yang membuat perlindungan satu susunan aksesori yang membawa benang sari serta putik. Benang sari mempunyai tangkai amat pendek dengan dua kepala sari berupa cakram kecil (dimaksud pollinia) serta terlindung oleh susunan kecil yang perlu di buka oleh serangga penyerbuk (atau manusia untuk vanili) serta membawa serbuk sari ke mulut putik. Tanpa pertolongan organisme penyerbuk, tak lagi berlangsung penyerbukan.
Buah anggrek berupa kapsul yang berwarna hijau serta bila masak jadi kering serta terbuka dari samping. Bijinya amat kecil serta mudah, hingga gampang terbawa angin. Biji anggrek tidak mempunyai jaringan penyimpan cadangan makanan ; apalagi embrionya belum meraih kematangan prima. Perkecambahan baru berlangsung bila biji jatuh pada medium yang cocok serta meneruskan perubahannya sampai kemasakan.

Anggrek Berdasarkan Tipe Pertumbuhan

Monopodial
Anggrek Monopodial ini cuma mempunyai satu batang serta satu titik tumbuh saja. Bunganya mulai tumbuh dari ujung batang. Anggrek ini bisa diperbanyak dengan stek batang serta biji. Perumpamaan : Vanda Sp., serta Phalaenopsis Sp. Atau anggrek bulan.

Simpodial
Anggek Simpodial ini mempunyai kian lebih satu titik tumbuh. Tunas baru nampak dari lebih kurang batang utama. Bunga dapat nampak di pucuk atau segi batang, namun ada juga yang nampak dari akar tinggal. Batangnya mampu menyimpan air cadangan makanan atau umbi semu. Anggrek ini bisa diperbanyak dengan langkah split, pembelahan keiki, biji. Perumpamaan : Dendrobium Sp. dan juga Cattleya Sp.

Selasa, 10 Februari 2015

Profil Diri

  Assalamua'laikum...


 
 Nama Saya Galih Wdianto, Saya anak ke 2 dari 3 bersaudara lahir dan dibesarkan di Desa Karangmoncol Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang. Saya lahir 19 tahun yang lalu tepatnya 17 Januari 1996. Riwayat Pendidikan Saya adalah Saya TK di TK Bustanul atfal setelah lulus dari TK Bustanul atfal kemudian Saya melanjutkan pendidikan di SD N 01 RANDUDONGKAL setelah lulus dari SD N 1 RANDUDONGKAL kemudian Saya melanjutkan pendidikan ke SMP N 1 RANDUDONGKAL setelah lulus SMP Saya melanjutkan pendidikan di SMA N 1 RANDUDONGKAL. Hoby Saya cukup banyak salah satunya adalah bermain sepak bola. Sejak kecil Saya memang hoby bermain sepak bola selain sepak bola Saya juga hoby bermain musik salah satu alat musik yang Saya kuasai adalah gitar.
         
Sistem pertanian aquaponic Serpong-Indonesia

 

Blogger news

Blogroll

About